Advertisement

banner image

Social Media

banner image

Senyawa Turunan Alkana



TATANAMA SENYAWA TURUNAN ALKANA
  1. Identifikasi gugus fungsi
  2. Memilih rantai induk (rantai terpanjang yang mengandung guguf fungsi)
  3. Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan gugus fungsi
  4. Urutan penulisan : No.Cabang – nama cabang – no. gugus fungsi – rantai induk
  5. Cabang-cabang berbeda diurut sesuai abjad
ALKOHOL
Tatanama Alkohol (Alkanol)
Penggolongan Alkohol :
  • Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C primer.
Contoh : 
  • Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C sekunder
Contoh : 

  • Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C tersier.
          Contoh : 

Sifat Alkohol
  1. Titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih eter (jika Mr sama) karena alkohol mempunyai ikatan hydrogen.
  2. Mudah larut dalam air
  3. Bereaksi dengan logam Na dan hydrogen halide, reaksi esterifikasi, oksidasi dan dehidrasi.


Kegunaan alkohol :
  1. Methanol : sebagai pelarut dan bahan bakar
  2. Etanol : sebagai pembersih luka dan antiseptic, sebagai spirit (minuman keras) bermetil, sebagai bahan bakar dan pelarut.
  3. Etilen glikol : zat antibeku pada radiator mobil, bahan baku serat sintesis seperti dakron, dan bahan pelembut.
  4. Gliserol : sebagai pelembab dan pelembut pada kosmetik, pembuatan nitrogliserin (bahan peledak).
  5. Propanadiol : sebagai pelarut.


ETER
Tatanama Eter (Alkoksi alkana)

Sifat Eter :
  1. Cairan mudah menguap dan mudah terbakar
  2. Titik didih lebih rendah disbanding alkohol dengan Mr sama
  3. Sedikit larut dalam air
  4. Melarutkan senyawa kovalen
  5. Bersifat anestetik
  6. Tidak reaktif, tidak dapat dioksidasi, direduksi, dieliminasi tetapi dapat disubtitusi dengan asam kuat.


Kegunaan eter :
  1. Sebagai pelarut dan obat anestesi.
  2. MTBE sebagai zat aditif pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan


ALDEHID
Tatanama Aldehid (Alkanal)

Sifat Aldehid :
  1. Senyawa polar
  2. Mudah larut dalam air
  3. Melarutkan senyawa polar dan nonpolar
  4. Tidak mempunyai ikatan hydrogen
  5. Dapat mengalami reaksi adisi, oksidasi, polimerisasi dan autoredoks.


Kegunaan Aldehid :
  1. Formaldehid / formalin : sebagai desinfektan, insektisida, pengawet mayat, dan industry plastic.
  2. Asetaldehid : pembuatan zat warna, plastic, dan karet sintetik. 


KETON
Tatanama Keton (Alkanon)

Sifat Keton :
  1. Senyawa polar
  2. Larut dalam air
  3. Tidak mempunyai ikatan hydrogen
  4. Mengalami reaksi adisi dan kondensasi


Kegunaan keton :
  • Aseton / propanon : pelarut senyawa organic seperti plastic dan gas etuna, tinner untuk membersihkan cat kuku, dan untuk membuat kloroform.
ASAM KARBOKSILAT
Tatanama Asam Karboksilat (Asam Alkanoat)

Sifat asam karboksilat :
  1. Senyawa polar
  2. Titik didih tinggi karena mempunyai ikatan hydrogen
  3. Atom C1-C4 mudah larut dalam air, makin banyak cabang kelarutan makin berkurang.


Kegunaan asam karboksilat :
  1. Asam formiat : untuk penyamakan kulit, industry tekstil, penggumpalan lateks.
  2. Asam asetat : sebagai pelarut, bahan baku industry serat dan plastic.
  3. Asam oksalat : penghilang karat dan pereaksi pada pembuatan zat warna.
  4. Asam tartrat : untuk penyamakan, fotografi, pembuatan keramik, mengasamkan minuman dan permen.


ESTER
Tatanama Asam Ester (Alkil Alkanoat)

Sifat Ester :
  1. Mudah menguap
  2. Sedikit larut dalam air
  3. Makin besar Mr, titik didih makin tinggi.
  4. Mengalami reaksi hidrolisis, saponifikasi, reduksi dan pereaksi Grignard.

Kegunaan Ester : sebagai esens karena mempunyai aroma khas.

HALOALKANA
Tatanama Haloalkana (Alkil Halida)
  1. Prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifan / keelektronegatifan halogen yaitu F – Cl – Br – I
  2. Penulisan nama cabang berdasarkan abjad (bromo – kloro (Chloro) – fluoro – iodo)
  3. Jika ada cabang alkil, halogen didahulukan

Sifat haloalkana


  1. Titik didih lebih tinggi dibanding alkane dengan jumlah C yang sama
  2. Sukar larut dalam air
  3. Haloalkana suku rendah berwujud gas dan suku tinggi berwujud cair sampai padat.
  4. Bereaksi dengan logam Mg, Na, natrium alkoholat, KOH, AgOH, KCN, dan AgNO2, reaksi reduksi dan hidrolisis.

Kegunaan Haloalkana :
  1. Kloroform (CHCl3) : Bersifat anestesi digunakan sebagai obat bius. Namun hal ini tidak aman karena mengganggu fungsi hati
  2. Iodoform (CHI3) : Kristal kuning padat digunakan sebagai antiseptic di bidang kedokteran
  3. Karbon tetraklorida (CCl4) : Digunakan untuk menghilangkan noda minyak / lemak pada pakaian, bahan pemadam kebakaran, pelarut lemak, lilin, damar dan protein.
  4. Freon (CCl2F2) : Pelarut lemak, minyak dan damar, bahan pendingin pada freezer dan AC, dan sebagai aerosol pada hair spray dan body spray. Penggunaan Freon yang berlebihan dapat merusak lapisan ozon.
  5. Fosgen (COCl2) : Digunakan sebagai senjata gas beracun.



ISOMER = Rumus molekul sama, senyawa berbeda

Isomer Struktur 

·         CnH2n+2O (Alkohol dan Eter)
Alkohol
Eter
1.      Dapat teroksidasi
·         Alkohol primer  Aldehid   Asam karboksilat
·         Alkohol sekunder  Keton
·         Alkohol tersier  (Tidak teroksidasi)
1.      Tidak dapat teroksidasi
2.      Bereaksi dengan logam aktif (Na / K) menghasilkan gas H2
2. Tidak bereaksi dengan logam aktif
3.      Bereaksi dengan PCl3 dan PCl5
3.      Tidak bereaksi dengan PCl3 dan PCl5
4.      Larut dalam air
4. Sukar larut dalam air

·         CnH2nO (Aldehid dan Keton)
Aldehid
Keton
1.      Dapat teroksidasi
·         Aldehid   Asam karboksilat
1.      Tidak teroksidasi
2.      Aldehid + Pereaksi Tollens → cermin perak
2.      Keton + Pereaksi Tollens  (Tidak bereaksi)
3.      Aldehid + Pereaksi Fehling → endapan merah bata
3.      Keton + Pereaksi Fehling  (Tidak bereaksi)

·         CnH2nO2 (Asam karboksilat dan Ester)
Asam Karboksilat
Ester
1.      Memerahkan lakmus biru
1.      Tidak memerahkan lakmus biru
2.      Reaksi esterifikasi
As. karboksilat + Alkohol → Ester + air
2.      Reaksi hidrolisis
Ester + air → As. Karboksilat + Alkohol
3.      Reaksi netralisasi
As. karboksilat + basa → garam + air
3.      Reaksi saponifikasi / penyabunan
Ester + basa → garam + alkohol

         Isomer ruang
a)      Isomer geometri cis – trans
Terdapat pada alkena
Syarat : kedua atom C=C harus mengikat 2 gugus yang berbeda


b)      Isomer optis
Optis aktif = dapat memutar bidang polarisasi
Keisomeran optis terjadi jika senyawa memiliki suatu atom karbon asimetris, yaitu atom karbon yang terikat pada 4 atom atau gugus atom yang berbeda.

Senyawa yang memiliki n atom C kiral → maksimal mempunyai 2n isomer optis.
Contoh : C kiral = 2 maka isomer optis = 22 = 4







Senyawa Turunan Alkana Senyawa Turunan Alkana Reviewed by ChemEduMedia on Mei 27, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.